Arsip nJowo

09/16/2008

A true story on health and advice! Cancel Spinner_small

Filed under: Uncategorized — d'Gareng @ 10:20 am

Link

A true story on health and advice!Upload a Document to Scribd
Read this document on Scribd: A true story on health and advice!

Gagang Keris

Filed under: Uncategorized — d'Gareng @ 5:02 am
Gagang kerisUpload a Document to Scribd
Read this document on Scribd: Gagang keris

09/13/2008

Sari Kurma, Menu Buka Puasa Paling Berkhasiat

Filed under: Uncategorized — d'Gareng @ 10:52 pm

Sari Kurma, Menu Buka Puasa Paling Berkhasiat
Sabtu, 06 September 2008, 12.55 WIB

Meski sebagian besar orang sudah banyak yang tahu tentang buah kurma. Namun mungkin belum tentu pernah mencicipi sari kurma. Di daerah Bogor, buah asal Timur Tengah ini diracik menjadi sebuah minuman yang banyak mendatangkan khasiat dan manfaat.

Adalah Mulyadi. Warga yang tinggal di Jalan Raya Kapten Yusuf Ciapus, Bogor, Jawa Barat, sejak tahun 2007 lalu, telah mencoba merintis usaha pembuatan sari kurma yang bermerk Al Jazira.

Bagi Mulyadi, usaha pembuatan sari kurma ini adalah mata pencahariannya. Dengan modal awal sekitar Rp 100 hingga Rp 150 juta, kini seharinya ia dapat memproduksi sari kurma sebanyak 1000 hingga 1400 botol.

Bahkan Mulyadi mengakui, di bulan puasa ini permintaan lebih meningkat karena masyarakat biasa ingin mengkonsumsi sari kurma untuk berbuka puasa.

Dari sekian banyak manfaat yang didapat, buah kurma kaya akan kandungan phospate, boron, pottasium dan calcium. Kadar besi dalam kurma mengatur pembentukan hemoglobin pada sel darah merah, dan mencegah anemia. Terutama pada ibu hamil.

Untuk harga jual dipasarkan cukup relatif murah. Yakni berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 25.000,- perbotolnya.
Dengan pemasaran telah menjangkau ke seluruh pelosok nusantara, yakni selain pulau Jawa, juga Sumatera, Aceh, Kalimantan serta Sulawesi.

| Rep/Kam:Asep | Penulis:Asep Bogor | VO:Maya | Editor Video:Dinda |

Keong Rebus, Menu Khas Berbuka Puasa

Filed under: Uncategorized — d'Gareng @ 6:02 am

12/09/2008 07:16 – Makanan
Keong Rebus, Menu Khas Berbuka Puasa

Liputan6.com, Banyumas: Warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memiliki tradisi tersendiri dalam memilih menu makanan saat Ramadan. Santapan istimewa tersebut adalah keong rebus atau keong sawah. Rasanya yang khas dan pekat dengan sentuhan bumbu kuat membuat keong rebus amat digemari.

Untuk menghasilkan rasa yang khas, enak, dan empuk, keong rebus harus dimasak selama 10 jam dengan ditambahkan bumbu seperti garam, cabai, santan, serta berbagai rempah lainnya. Alhasil, pembeli rela antre demi mendapatkan keong rebus terutama untuk berbuka puasa.

Para pembeli tak hanya warga Banyumas, namun juga dari daerah lain seperti Cilacap, Banjarnegara, serta Purbalingga. Selain rasanya gurih dan pedasnya yang khas, keong rebus Banyumas tergolong murah. Satu kilogram keong rebus siap santap dijual Rp 16 ribu per kilogram.

Khamlani, salah seorang penjual di kawasan Kauman Lama, Purwokerto, mengaku setiap Ramadan menyediakan lebih banyak dagangan karena meningkatnya permintaan. Bahkan, dia sering kewalahan melayani pembeli. Setiap Ramadan para pedagang keong rebus bisa dipastikan akan mendapat untung besar karena omzet penjualan melonjak hingga 300 persen.(YNI/Mardianto)

Buka Puasa Pakai Lontong Balap, Ehmm Nikmat…

Filed under: Uncategorized — d'Gareng @ 3:47 am

Buka Puasa Pakai Lontong Balap, Ehmm Nikmat…
Rabu, 03 September 2008, 14.35 WIB

Toge dicampur petis dipadu dengan sate kerang, emmhh…apa jadinya? Tentunya lezatnya sekali. Tidak percaya? Coba anda pelesir ke kota Pahlawan, Surabaya.

Pastikan anda mencoba makanan khas Suroboyoan yang bernama Lontong Balap. Makanan yang terbuat dari lontong beras, toge sayur, tahu, lentho alias bakwan kedelai, lalu diaduk dengan petis udang. Lontong balap pun sangat lezat untuk disantap.

Di Surabaya lontong balap Garuda merupakan penjual lontong balap yang paling lama. Didirikan oleh pak Gendut sejak tahun 1950-an, berbarengan dengan berkibarnya bioskop Garuda yang terletak di jalan Blauran Raya, Surabaya.

Supaham (60) merupakan generasi kedua dari penjual asli lontong balap Garuda. 35 tahun sudah Supaham menjajakan makanan khas Suroboyoan ini. Untuk satu porsi lontong balap pembeli cukup membayar 5000 rupiah. Harga yang tidak terlalu mahal.

| Reporter:Rizal | Kamerawan:Aldo | Penulis:Rizaldo | Editor Video:Ita |

« Laman SebelumnyaLaman Berikutnya »